Sabtu, 18 April 2009

BAHAYA BUJUKAN

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengadakan program vaksinasi gratis di Pakistan. Setiap anak harus divaksin agar tak tertular wabah penyakit berbahaya. Celakanya, upaya itu ditentang oleh sekelompok pemeluk agama radikal. Dengan gencar mereka membujuk ibu-ibu untuk menolak anaknya divaksin. Ditebarkanlah isu bahwa obat vaksin itu akan membuat anak-anak mandul. Menurut mereka, program vaksinasi itu adalah rekayasa negara Barat untuk menghabisi generasi muda Pakistan. Bujukan itu ampuh. Sekitar 24.000 anak akhirnya tidak divaksin, padahal mereka sangat memerlukannya!

Sebuah bujukan membuat apa yang benar tampak salah, sebaliknya yang salah tampak benar. Taktik ini sudah dipakai Iblis sejak zaman Adam dan Hawa. Iblis memberi tahu Hawa bahwa Tuhan sudah berbohong. Menurutnya, jika buah pohon terlarang dimakan, Hawa tidak akan mati. Malahan matanya akan terbuka dan menjadi "seperti Allah". Iblis seolah-olah lebih pintar dari Allah. Ia mengetahui rencana Tuhan yang tersembunyi. Hasilnya? Hawa terbujuk; bahkan memakan buah itu bersama suaminya. Setelah itu, barulah mereka menyadari tipuan Iblis. Mata mereka memang terbuka, tetapi tidak menjadi seperti Allah!

Sampai kini Iblis masih membujuk. Waspadalah terhadap ajaran yang "mirip" firman Tuhan. Ajaran yang aneh, menghebohkan, atau terlalu indah untuk dipercaya (too good to be true). Agar tak sampai terbujuk, dalamilah firman Tuhan secara pribadi. Jangan puas hanya mendengar nasihat orang lain. Kenalilah mana yang benar dan salah, lalu pegang teguh firman-Nya.

INGIN TERHINDAR DARI BUJUKAN? JANGAN MUDAH TERGIUR DENGAN JANJI YANG LUAR BIASA!


Kejadian 3:1-7

1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar