Rabu, 25 Februari 2009

Beriman Dengan Tulus

Bacaan : Daniel 3:14-21
Setahun: Bilangan 7-10
Nats: Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihat (Ibrani 11:1)


Ketika seorang murid bertanya, apa yang akan diminta gurunya jika ia bertemu Tuhan, sang guru yang bijaksana menjawab, "Aku akan meminta api dan air. Api untuk membakar surga, sedangkan air untuk memadamkan neraka, sehingga surga dan neraka tidak lagi dijadikan alasan manusia untuk beriman kepada Tuhan. Biarlah setiap orang beriman hanya karena cintanya kepada Tuhan. Tanpa pamrih, tanpa syarat."

Bekerja untuk mendapat upah itu wajar. Yang tidak wajar adalah beriman demi "upah". Upah, entah takut sesuatu ataupun berharap sesuatu. Sama dengan kita mencintai seseorang karena takut kelak tidak ada yang mengurus atau karena kita ingin mendapat berbagai fasilitas. Bukankah itu cinta yang tidak tulus? Demikian juga iman. Iman yang didorong untuk mendapat "upah" adalah iman yang tidak tulus.

Iman yang tulus adalah iman seperti yang ditunjukkan oleh Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka diperintahkan untuk tunduk menyembah patung emas Raja Nebukadnezar. Itu artinya mereka harus menyangkal iman mereka kepada Allah. Jikalau mereka tidak patuh, perapian yang menyala-nyala sudah menanti.

Lalu apa jawab mereka? Ini. "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu" (Daniel 3:16-18) -AYA

IMAN YANG SEJATI, SEPERTI JUGA CINTA YANG SEJATI SELALU TANPA SYARAT


http://www.glorianet.org
http://www.sabda.org

Daniel 3:14-21

14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai
Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan
tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?

15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi
sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan
berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung
yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan
dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang
menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari
dalam tanganku?"

16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja
Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku
dalam hal ini.

17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami,
maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala
itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya
raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan
menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

19. Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah
terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya
supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang
biasa.

20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya
dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan
mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

21 Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi
dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam
perapian yang menyala-nyala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar