Selasa, 11 Agustus 2009

BAGAIKAN SEBUAH PENSIL

Seorang pembuat pensil sebelum mengutus pensilnya ke dunia memberikan empat pesan.

  1. Kamu bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, tetapi hanya jika kamu mau berada di tangan seseorang.
  2. Kamu akan menderita setiap kali kamu diruncingkan, tetapi kamu perlu itu untuk
    menjadi pensil yang baik.
  3. Bagian yang terpenting dari hidupmu adalah bagian yang ada di dalam, bukan bagian luarnya.
  4. Pada permukaan mana pun juga, selalu tinggalkan jejakmu dan teruslah menulis.

Ilustrasi di atas menyimpan kebenaran rohani yang luar biasa.

Pertama, kita memiliki potensi yang luar biasa dan mampu melakukan hal yang besar. Hanya saja kalau kita membiarkan diri berada di tangan Tuhan.

Kedua, ada kalanya kita akan mengalami proses-proses pengeratan dan peruncingan yang sangat menyakitkan. Itu membuat kita sangat menderita, tetapi mau tidak mau kita akan melewati proses itu demi kebaikan kita sendiri. Proses pengeratan kedagingan kita akan membuat karakter ilahi muncul dalam hidup kita.

Ketiga, bagian yang terpenting dalam hidup kita adalah bagian yang ada di dalam. Jangan pernah terjebak dengan hal-hal yang hanya merupakan penampilan luar saja. Tuhan tidak pernah tergiur dengan topeng-topeng kita. Tuhan lebih melihat kedalaman hati kita.

Keempat, di mana pun Tuhan taruh kita, selalu tinggalkan jejak atau "tulisan-tulisan" yang benar-benar bisa memengaruhi orang yang membacanya. Jadilah orang kristiani yang berpengaruh dan selalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi setiap orang yang bertemu dengan kita.

SUDAHKAH KITA MENJADI PENSIL YANG MENINGGALKAN GORESAN MENDALAM?

Kamulah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami, yang dikenal dan dapat dibaca oleh semua orang (2Korintus 3:2)

2 Korintus 3:1-6

1. Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah
kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada
kamu atau dari kamu?

2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami
dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.

3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang
ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi
dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu,
melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh
Kristus.

5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk
memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri;
tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

6. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari
suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang
tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan,
tetapi Roh menghidupkan.

Senin, 10 Agustus 2009

PENGARUHNYA SEMAKIN BESAR

Di Indonesia, arus listrik sering padam. Entah karena kerusakan teknis atau pemadaman bergilir. Hal ini sangat meresahkan, karena masyarakat sudah sangat bergantung pada listrik. Dulu, listrik dipakai hanya sebatas menyalakan lampu. Kini, pemakaiannya merambah ke segala bidang. Hampir semua kegiatan memerlukan listrik: mendinginkan ruangan, menjalankan mesin, menonton televisi, menyalakan komputer, dan lain-lain. Pengaruhnya semakin besar. Tidak bisa lagi kita hidup nyaman tanpanya!

Pengaruh atau dampak Kerajaan Surga juga begitu. Ia seumpama biji sesawi. Mula-mula kecil mungil. Tak terasa hadirnya, apalagi dampaknya. Namun, setelah tumbuh, ia menjadi pohon besar tempat bernaung burung-burung. Dampaknya sangat terasa. Burung-burung tak bisa hidup nyaman tanpanya. Kerajaan Surga juga seumpama ragi dalam adonan. Ketika ditaruh sejumput, tampaknya tidak terjadi apa-apa. Namun, perlahan tetapi pasti, 3 sukat adonan (hampir 40 liter) akan dipengaruhi hingga mengembang. Itulah yang terjadi saat kita hidup dalam Kerajaan Surga. Sewaktu baru beriman pada Kristus, mungkin Tuhan dan Firman-Nya belum terlalu memengaruhi hidup. Tetapi, makin lama dampaknya makin besar. Kristus dan Firman-Nya memengaruhi pikiran dan hati. Mewarnai setiap aksi. Menjadi sumber inspirasi.

Hidup dalam Kerajaan Allah tak pernah statis. Ada pertumbuhan. Pengaruh Kristus seharusnya semakin terasa, hingga kita tak nyaman lagi hidup tanpa merasakan hadir-Nya. Seberapa besar Yesus telah memengaruhi cara pikir, sikap, dan tindakan Anda?

IMAN YANG HIDUP SELALU BERGERAK MAJU TIDAK PERNAH BERHENTI DI TEMPAT

Apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya (Matius 13:32)

Matius 13:31-33

31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada
mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi,
yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.

32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih,
tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada
sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung
di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka:
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang
perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai
khamir seluruhnya."